Friday, January 30, 2009

Malaikat itu lelaki?

"Apa itu syirik, bapa?"
"Syirik itu menyekutukan Allah dengan makhluk lain- sedang Allah itu Tuhan sekalian alam dan tiada siapa dapat mengatasi kekuasaanNya!"

bicara kanak2 lingkungan 10 tahun dengan bapanya itu menarik perhatian Wak. Kami sama2 menumpang sebuah lori untuk ke kota.

kata si bapa,"Allah itu bersalah2an dengan makhluknya yakni tidak ada satu pun makhlukNya yang menyerupai Allah baik manusia, hewan, tumbuh2an, iblis, jin mahupun malaikat!"

"Malaikat itu laki-lakikah bapa?" tanya si anak lalu pantas si bapa menjawab "Malaikat itu makhluk Allah yang taat beribadah dan menjalankan tugasnya. Malaikat tiada jantina,"..

"bukankah ia sudah menyerupai Allah yang tidak berjantina?"...
"Kau akan ngerti bila dewasa nanti.." kata sang bapa.

Wak mengusap kepala anak itu sambil berkata," moga kalian sepintar ini bila dewasa nanti!"

Friday, January 23, 2009

tangan Tok Ayah bercahaya!

Kami sampai di rumah Tok Ayah ketika azan Maghrib berkumandang. Kerana Tok Ayah berhajat untuk menjamu kami malam itu, kami pun membersihkan diri dan makan bersamanya. Cuaca gelap dan angin yang kuat memutuskan bekalan elektrik dan kami ngobrol di ruang tamu dalam keadaan bergelapan...


Entah bagaimana ruang tamu itu terang benderang oleh cahaya kemilau dari tangan Tok Ayah.


Ronasina : Wah! Ajaib..bagaimana bisa jadi begitu?

Tok Ayah : Ah! Ini seperti yang pernah berlaku pada Nabi Musa!

Ronasina : Maksud saya bagaimana mencapainya?

Tok Ayah : Kalau mengamalkan seperti apa2 yang Nabi amalkan, ciri2 kenabian bisa tumpah
sedikit kepada sang abid itu!

Ronasina : Hebat!!

Tok Ayah : Apakah ini hebat? Inikah yang kita cari? Kalau kehebatan ini yang dicari apa beza
aku dengan si David Copperfield? Hahahahahaha!! Sihir!!

Adipati : Ramai yang telah memiliki karamah dan menyangka mereka sudah tinggi makam
nya! Akan tetapi karamah itu telah melalaikannya dan menghumbankannya
semula ke maqam haiwan ternakan!

Tok Ayah : Dalam kesatuan, tiada apa yang diharapkan melainkan Dia!

Saturday, January 17, 2009

pesanan pendita sebelum pulang..

Sewaktu menuruni batu-batu tinggi dalam gua untuk pulang, kami sekali lagi melalui tempat pendita tua tersebut. Kelihatan dia sedang solat di atas batu yang hanya sebesar dua tapak kaki untuk berdiri. Bagaimana pendita ini solat di atas batu kecil tersebut? Tidak sujudkah dia?

Ronasina : Wahai pendita, kami hendak pulang. Ada apa-apakah pesanan yang boleh diberi
kepada saya?

Pendita : ..dan ingatlah Allah ketika kamu berdiri, duduk dan baring....

Ronasina : Tuan, tidakkah tuan khuatir mereka mengatakan tuan sesat?

Pendita : Sesungguhnya orang-orang yang derhaka, mereka selalu mentertawakan orang
yang beriman..

Ronasina : Kerana orang-orang yang dikatakan beriman itu tak menunjukkan contoh
yang baik untuk diikuti!

Pendita : ...padahal mereka tidak diutus untuk menjaga sesat atau tidaknya orang2
yang beriman itu!

Kartolo : Bagaimana pula untuk mengenali yang benar2 beriman?

Pendita : Engkau dapat melihat pada muka mereka: cahaya nikmat yang mereka
perolehi..


kami melangkah pulang dan setelah di kamar, Wak memeriksa Tafsir dan mendapati ke semua jawapan yang keluar dari mulut orang tua tersebut adalah petikan ayat-ayat dari surah Al-Mutaffifiin..
Aneh! Al Quran boleh berbual dengan kita...

Friday, January 9, 2009

Pendita di dalam gua..

Suatu petang Wak dan Ronasina mengikut Kartolo ke gua mencari tahi kelawar untuk dibuat baja.. Di suatu sudut gua yang sempit dan ada sedikit cahaya masuk dari lubang yang kecil kami agak terkejut apabila terlihat seorang tua berpakaian serba putih sedang duduk di atas batu sambil mendepakan tangannya...

Wak : Wahai pendita! Apakah yang tuan lakukan di sini?

Pendita : '"..dan ingatlah Allah ketika kamu berdiri, duduk dan baring...."!

Ronasina : seakan tuan pendita sudah lama berada di sini. Apakah tidak berasa takut dan
susah berbuat begini?

Pendita : "Sesungguhnya orang-orang yang berbakti dengan taat beramal soleh tetap
berada di dalam syurga yang penuh nikmat"

Wak : Tuan tidak ada keluargakah? Tidakkah mereka risau tentang perkhabaran
tuan?

Pendita : "Dan apabila mereka kembali kepada keluarganya, mereka kembali dengan
riang gembira"

(Kartolo mengisyaratkan agar kami pergi saja meneruskan kerja kami tanpa mempedulikan pendita itu)

Kartolo : Itu Maulud, orang tua dari Demak. Dia tidak akan bercakap melainkan apa
yang keluar dari mulutnya adalah ayat-ayat al Quran sahaja!

Friday, January 2, 2009

DEMI MASA..

kalian takde kerja? cuba lihat lirik ini dan kupas maknanya terutama yang Wak hurufbesarkan atau warnakan..selamat mencoba!

Aku telah melihatnya aku telah mendengarnya
tak perlu engkau kejutkan aku
tidakkah kau mengerti hidupmu dalam teka-teki
mencari kebenaran
SEDIKIT tapi PAYAH
jika kau mengejar YANG LAIN
merindui kilauan emas tapi alpa dengan yang mencipta
DEMI MASA manusia sentiasa dalam rugi
melainkan mereka YANG TAHU

Engkau sering bermusuhan hanya tentang kebenaran
sedang engkau masih keliru
Bagaimanapun jua engkau mesti berjalan
walau harus TERSESAT dan luka
dan berpindahlah engkau INSAN dalam putaran hidup ini
hingga saatnya kau bertemu
dalam satu PERTEMUAN YANG SEJAHTERA

hanya mimpi kata mereka yang rugi
hanya mimpi mereka tak mahu mengerti dan tak peduli
(tak mahu percaya dan tak mengerti)

Jika kelak kau melihat aku tidur dan sedang bermimpi
kuharap kau memahami keadaanku
dan mungkin kau ingin bersamaku
bersama bermimpi dalam kenyataan YANG SATU

semakin mendalam hanya AKU YANG TAHU
perasaan hati nurani
mungkin kau kan bertanya
SIAPAKAH DIRIMU apakah DESTINASIMU

apakah ada yang lain dari peganganmu yang ada
atau mungkin perjalananmu tamat di sini
dan tiada lagi?

lagu/lirik : M. Nasir
album : SOLO 1990